Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Sabtu, 30 Juni 2012

JURNAL 1


Teknologi Informasi Di Bidang Industri Manufaktur / Jasa.
Oleh : Nawaf Kholid

Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi, Indonesia

E-mail: nawaf.kheled@gmail.com




Abstrak
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Abstract
Information technology appears as a result of the spread of globalization in organizational life, the rigors of business competition, the short life cycle of goods and services offered, as well as the increasing demands of consumer appetite for products and services offered. In anticipation of this, companies are seeking new breakthroughs in technology use. The technology is expected to be a facilitator and interpreter. Use of information technology was originally limited to processing data. With the development of information technology, almost all the current activities of the organization has been infiltrated by the application of information technology and automation.
Information technology can be defined as a combination of computer and telecommunications technology with other technologies such as hardware, software, databases, network technology, and other telecommunications equipment. Furthermore, the information technology used in information systems organizations to provide information for users in the framework of decision making.

1)         Pendahuluan
Perkembangan yang mencolok selama beberapa dasawarsa ini, ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan pengolahan data dalam banyak aspek kehidupan manusia. Dengan tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak bagi informasi yang ingin mereka dapatkan. Organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktivitas dan effisiensi mereka.
Dunia informasi dalam bidang e-commerse berkembang denga pesatnya, tidak dapat bertahan dalam hitungan menit atau jam, sehingga informasi yang diberikan hari ini akan menjadi basi sebelum berakhirnya kalimat yang akan diselesaikan. Suatu kegiatan penjualan barang secara besar-besaran pada perusahaan multinasional dapat diselesaikan melalui internet, yang menawarkan lebih dari 3,5 juta jenis barang seperti mainan anak, perangkat lunak, perangkat keras, komputer, alat olah raga dan segala kebutuhan masyarakat.

2)         perkembangan teknologi di dunia bisnis dan jasa
            Ada beberapa alasan mengapa perusahaan jasa bersedia melakukan investasi dalam teknolgi ini, yaitu antara lain untuk menjaga pangsa pasar, menghindari rugi, menciptakan fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar, meningkatkan responsiveness produk baru, meningkatkan kualitas jasa, meningkatkan moral karyawan, memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi ketidakpastian operasi. Sedangkan tren teknolgi dalam bisnis jasa dodorong oleh meningkatnya keinginan untuk swalayan (self service), berkurangnya pentingnya lokasi, perpindahan transaksi yang tergantung waktu kepada yang tidak tergantung waktu, dan meningkatnya disintermediaries atau menghilangkan perantara (Kenneth, 2004, 50-53).
Sejalan dengan itu Fitzsimmons berpendapat bahwa hadirnya teknologi dalam bisnis jasa adalah juga karena munculnya self service dan otomasi dalam jasa. Self service dapat mengurangi biaya tenaga kerja serta dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan penyesuaian (customization), keakuratan, kenyamanan dan kecepatan. Beberapa contoh self service, misalnya adalah ATM dan online banking pada perbankan, vending machine dan order online pada restauran, tutorial komputer dan distance learning pada dunia pendidikan.

3)         Peranan teknologi di bidang jasa
            Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebuutuhan masnusia akan teknologi juga semakin banyak. Salah satu saat ini yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perushaan.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:

1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa peranan TI dalam suatu perusahaan besar, sedang maupun kecil, baik itu swasta, BUMN maupun pemerintahan, semuanya membutuhkan sistem TI yang dapat mengintegrasikan informasi sehingga dapat mendukung infrastruktur perusahaannya. Bank Ekonomi, Group Kalbe, FFI, dan Coty Inc. adalah beberapa perusahaan besar yang telah menerapkan aplikasi TI secara luas, hal ini dilakukan karena aplikasi yang terdahulu tidak dapat lagi menunjang system yang sedang berjalan. Meskipun ada hambatan-hambatan yang dihadapi saat implementasi ataupun dana yang terbilang sangat besar untuk implementasi TI hal tersebut tidak menghalangi perusahaan untuk tetap berjalan karena apa yang telah dikeluarkan seimbang dengan apa yang didapatkan, dalam hal ini proses impelemntasi sesuai dengan apa yang diharapkan.

4)         Kesimpulan
            Dalam konteks e-service, jasa berbasis teknologi elektronik, Politeknik Negeri Padang memanfaatkan internet untuk memberikan pelayanan kepada sivitas akademika berupa informasi akademik melalui websites www.polinpdg.ac.id . Informasi akademik yang diberikan termasuk kedalam Modus E (technology-generated service encounter), menurut Fitzsimmons, dimana orang penyedia jasa sama sekali digantikan oleh peralatan berteknologi.
Model bisnis internet atau pelayanan jasa melalui internet (e-service) menurut Farida, 2004, website yang dibangun oleh Politeknik Negeri Padang termasuk kedalam penyedia informasi. Menurut Davis, 2003 termasuk dalam model information provider. Sedangkan menurut Peter Weill dan Michael Vitale dalam Fitzsimmons, 2006 model e-business ini termasuk content provider. Davis, 2003dan Kenneth, 2004, www.polinpdg.ac.id dapat digolongkan dalam tipe G2C.
Perbedaan jasa dengan manufaktur dari sudut pandang serentaknya produksi dan konsumsi akan membedakan perilaku jasa dalam operasinya. Jasa bisa dibawa ke konsumen ataupun sebaliknya, sehingga konsumen merupakan faktor penting dari ketidakpastian yang akan dikendalikan. Selain itu jasa juga tidak dapat diproduksi disuatu tempat dan kemudian dikirim ke tempat lain maupun disimpan (kecuali jasa informasi).
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan- kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.

Daftar Pustaka                                                                

Anne Ahira, Teknologi Informasi, http://www.anneahira.com/teknologi-informasi-adalah.htm, 2012.
Wikipedia, Pemrograman, http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman, 2012.


0 komentar:

Posting Komentar