Teknologi
Informasi Di Bidang Industri Manufaktur / Jasa.
Oleh
: Nawaf Kholid
Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Jl. KH. Noer
Ali, Kalimalang, Bekasi, Indonesia
E-mail:
nawaf.kheled@gmail.com
Abstrak
Teknologi informasi
muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan
organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup
barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen
terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini,
perusahaan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi
diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi
informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi
saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi
dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat
lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya.
Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan.
Abstract
Information technology
appears as a result of the spread of globalization in organizational life, the
rigors of business competition, the short life cycle of goods and services
offered, as well as the increasing demands of consumer appetite for products
and services offered. In anticipation of this, companies are seeking new
breakthroughs in technology use. The technology is expected to be a facilitator
and interpreter. Use of information technology was originally limited to
processing data. With the development of information technology, almost all the
current activities of the organization has been infiltrated by the application
of information technology and automation.
Information technology
can be defined as a combination of computer and telecommunications technology
with other technologies such as hardware, software, databases, network
technology, and other telecommunications equipment. Furthermore, the
information technology used in information systems organizations to provide
information for users in the framework of decision making.
1) Pendahuluan
Perkembangan
yang mencolok selama beberapa dasawarsa ini, ditandai dengan semakin pentingnya
informasi dan pengolahan data dalam banyak aspek kehidupan manusia. Dengan
tersedianya berbagai bentuk media informasi, kini masyarakat memiliki pilihan
yang lebih banyak bagi informasi yang ingin mereka dapatkan.
Organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu
memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektifitas,
produktivitas dan effisiensi mereka.
Dunia
informasi dalam bidang e-commerse berkembang denga pesatnya, tidak dapat
bertahan dalam hitungan menit atau jam, sehingga informasi yang diberikan hari
ini akan menjadi basi sebelum berakhirnya kalimat yang akan diselesaikan. Suatu
kegiatan penjualan barang secara besar-besaran pada perusahaan multinasional
dapat diselesaikan melalui internet, yang menawarkan lebih dari 3,5 juta jenis
barang seperti mainan anak, perangkat lunak, perangkat keras, komputer, alat
olah raga dan segala kebutuhan masyarakat.
2) perkembangan teknologi di dunia bisnis
dan jasa
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan jasa bersedia
melakukan investasi dalam teknolgi ini, yaitu antara lain untuk menjaga pangsa
pasar, menghindari rugi, menciptakan fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih
besar, meningkatkan responsiveness produk baru, meningkatkan kualitas jasa,
meningkatkan moral karyawan, memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi
ketidakpastian operasi. Sedangkan tren teknolgi dalam bisnis jasa dodorong oleh
meningkatnya keinginan untuk swalayan (self service), berkurangnya pentingnya
lokasi, perpindahan transaksi yang tergantung waktu kepada yang tidak tergantung
waktu, dan meningkatnya disintermediaries atau menghilangkan perantara
(Kenneth, 2004, 50-53).
Sejalan
dengan itu Fitzsimmons berpendapat bahwa hadirnya teknologi dalam bisnis jasa
adalah juga karena munculnya self service dan otomasi dalam jasa. Self service
dapat mengurangi biaya tenaga kerja serta dapat meningkatkan kesempatan untuk
mendapatkan penyesuaian (customization), keakuratan, kenyamanan dan kecepatan.
Beberapa contoh self service, misalnya adalah ATM dan online banking pada
perbankan, vending machine dan order online pada restauran, tutorial komputer
dan distance learning pada dunia pendidikan.
3) Peranan teknologi di bidang jasa
Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari
sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga
kebuutuhan masnusia akan teknologi juga semakin banyak. Salah satu saat ini
yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perushaan.
Penggunaan
IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah
dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan
efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang
handal yang dapat berjalan dengan baik. Peran teknologi informasi bagi sebuah
perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh
G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan,
yaitu:
1. Fungsi Operasional
akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih
fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di
seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi
akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi
dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring
and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait
dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.
3. Fungsi Planning and
Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis
lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan
merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang
dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting
sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit
teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau
pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
4. Fungsi Communication
secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi
moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau
media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
5. Fungsi
Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh
semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau
menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis
atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply
Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan
sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi
informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan
kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan
manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe
dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh
terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi
departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi
informasi, dan manajemen informasi.
Dari pembahasan di atas
dapat kita simpulkan bahwa peranan TI dalam suatu perusahaan besar, sedang
maupun kecil, baik itu swasta, BUMN maupun pemerintahan, semuanya membutuhkan
sistem TI yang dapat mengintegrasikan informasi sehingga dapat mendukung
infrastruktur perusahaannya. Bank Ekonomi, Group Kalbe, FFI, dan Coty Inc.
adalah beberapa perusahaan besar yang telah menerapkan aplikasi TI secara luas,
hal ini dilakukan karena aplikasi yang terdahulu tidak dapat lagi menunjang
system yang sedang berjalan. Meskipun ada hambatan-hambatan yang dihadapi saat
implementasi ataupun dana yang terbilang sangat besar untuk implementasi TI hal
tersebut tidak menghalangi perusahaan untuk tetap berjalan karena apa yang
telah dikeluarkan seimbang dengan apa yang didapatkan, dalam hal ini proses
impelemntasi sesuai dengan apa yang diharapkan.
4) Kesimpulan
Dalam konteks e-service, jasa berbasis teknologi
elektronik, Politeknik Negeri Padang memanfaatkan internet untuk memberikan
pelayanan kepada sivitas akademika berupa informasi akademik melalui websites
www.polinpdg.ac.id . Informasi akademik yang diberikan termasuk kedalam Modus E
(technology-generated service encounter), menurut Fitzsimmons, dimana orang
penyedia jasa sama sekali digantikan oleh peralatan berteknologi.
Model
bisnis internet atau pelayanan jasa melalui internet (e-service) menurut
Farida, 2004, website yang dibangun oleh Politeknik Negeri Padang termasuk
kedalam penyedia informasi. Menurut Davis, 2003 termasuk dalam model
information provider. Sedangkan menurut Peter Weill dan Michael Vitale dalam
Fitzsimmons, 2006 model e-business ini termasuk content provider. Davis,
2003dan Kenneth, 2004, www.polinpdg.ac.id dapat digolongkan dalam tipe G2C.
Perbedaan
jasa dengan manufaktur dari sudut pandang serentaknya produksi dan konsumsi
akan membedakan perilaku jasa dalam operasinya. Jasa bisa dibawa ke konsumen
ataupun sebaliknya, sehingga konsumen merupakan faktor penting dari
ketidakpastian yang akan dikendalikan. Selain itu jasa juga tidak dapat diproduksi
disuatu tempat dan kemudian dikirim ke tempat lain maupun disimpan (kecuali
jasa informasi).
Kehadiran
teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu
meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji
dalam rangka perencanaan, pengendalian. Selain itu efisiensi operasi perusahaan
dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat
tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar
global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga
dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-
kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Daftar Pustaka
Anne Ahira, Teknologi Informasi,
http://www.anneahira.com/teknologi-informasi-adalah.htm, 2012.
Wikipedia, Pemrograman, http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman,
2012.