Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 30 November 2010

keistimewaan wanita

Wanita adalah mahluk ciptaan tuhan yang tahan banting, kesabarannya jauh di atas lelaki. Dia akan menjadi setia jika dia merasa nyaman dan ada yang melindungi dia. Karena kelemahannya adalah dia perlu tempat bersandar jika lelah dan berteduh jika kehujanan atau kepanasan yang menyayanginya lahir dan bathin. Lelaki yang bisa memberikan nasehat, perhatian seperti pohon yang berdiri kokoh dengan daun yang rindang tanpa lelah memberikan keteduhan bagi yang bersandar dan berteduh dibawahnya, maka dia akan selalu memenangkan hati wanita. Wanita akan tidak nyaman dengan lelaki yang tidak punya pendirian apalagi sering memarahi wanita. Ibaratnya perahu dengan penumpang dan nahkodanya. Jika penumpangnya adalah wanita maka nahkoda adalah lelaki itu sendiri, penumpang akan nyaman jika dia tahu nahkodanya akan membawa dia kemana, saat badai menerpa ditengah laut kehidupan disitu penumpang ini butuh keyakinan dari nahkodanya jika dia akan baik-baik saja. Tanpa harus berkata tetapi dengan langkah-langkah pasti dari penyelamatan yang dia rencanakan dan lakukan maka penumpang ini akan percaya kalau dia ada di perahu yang tepat.

Apakah seorang wanita merasa tidak enak bila disebutkan oleh seseorang, seperti suaminya, bahwa dia diciptakan dari tulang iga yang bengkok?
Apakah dia merasakan bahwa kebengkokan tulang iga yang dia diciptakan oleh Allah berasal darinya akan mendiskreditkan dirinya dan juga mengurangi martabatnya?
Abu Hurairah telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Saling berpesanlah kalian untuk memperlakukan wanita dengan baik, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang iga, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang iga itu adalah bagian atasnya. Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau biarkan, ia akan tetap bengkok. Karenanya, saling berpesanlah berkenaan dengan wanita.” (HR. Bukhari Muslim)
Makna hadist ini tidaklah mengurangi martabat wanita barang sedikit pun dan tidak pula mendiskreditkan eksistensi kemanusiannya. Bahkan makna hadits ini mengingatkan karakter psikologi penting yang telah difitrahkan dalam diri wanita sejak asal mula kejadiannya. Hadits ini melarang upaya untuk mengubah karakter ini melalui sabdanya yang mengatakan: “Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya.”
Permulaan hadits ini dan penghujungnya, kedua-duanya memesankan untuk memperlakukan wanita dengan perlakuan yang baik. Pesan ini justru makin memberikan nilai tambah pada diri objek yang dipesankan dan sekaligus menguatkan penafian kecurigaan adanya kekurangan.
Hal yang bengkok bukanlah suatu kelemahan, demikian pula hal yang lurus pun bukan suatu keistimewaan. Alangkah indahnya ungkapan yang memperumpamakan hakikat ini dengan busur dan anak panah. Seandainya tidak ada kebengkokan pada busur, tentulah anak panah tidak dapat melesat kuat dan lurus ke arah sasaran yang akan dikenainya !
Sesungguhnya semua kata yang menunjukkan makna bengkok dalam bahasa Arab, dalam waktu yang sama menunjukkan pula arti yang mengandung makna PERASAAN. Kata ‘hadabun’ artinya punggungnya melengkung dan juga berarti penyayang. ‘Hanaa’ artinya bengkok dan juga sayang dan kasihan. ‘Athfun artinya berlenggak-lenggok saat berjalan dan sebagainya, dan juga berarti pengasih dan penyayang. Demikianlah seterusnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seandainya tidak ada kebengkokan yang juga mengandung arti kelembutan, kasih sayang, dan perasaan dalam diri wanita, niscaya laki-laki tidak dapat bergerak dengan lurus dalam kehidupan sebagai faktor yang menentukan.
Apakah akan berhasil jika kita coba meletakkan busur sebagai ganti dari anak panah pada busur lain untuk kita lepaskan ke arah sasaran? Apakah berhasil jika kita jadikan anak panah yang lurus sbg busur, lalu kita meletakkannya pada anak panah yang lain untuk kita lepaskan ke arah sasaran?
Jawabannya ialah dua anak panah, kedua-duanya tidak akan dapat mengenai sasaran! Demikian juga dua buah busur.
Tidak lain untuk mengenai sasaran hanyalah diperlukan sebuah anak panah dan sebuah busur!

Minggu, 28 November 2010

malaikat-mu (IBU)

kasih cinta seorang ibu


Suatu ketika bayi siap di lahirkan ke dunia,menjelang di turunkan dia bertanya kepada tuhan ,”malaikat di sini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimkanku ke dunia”

“tapi bagaimana saya hidup di sana ,saya begitu kecil dan lemah?” kata si bayi

Tuhan menjawab “aku telah mengirimkan satu malaikat untukmu yang selalu menjaga dan mengasihimu”

“tapi yang saya lakukan di surga hanya bernyanyi dan tertawa,ini cukup bagi saya untuk bahagia” demikian kata si bayi

Tuhan pun menjawab “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan kamu jadi lebih bahagia”

Si bayi pun bertanya kembali “dan apa yang saya dapat lakukan saat saya ingin berbicara kepada-mu? “

Sekali lagi Tuhan menjawab “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”

Si bayi pun masih belum puas ia pun bertanya lagi “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat ,siapa yang akan melindungi saya?”

Dengan penuh kesabaran tuhan pun menjawab “malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaanya “tetapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”

Dan tuhan pun menjawab “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu kembali kepada-Ku ,walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan anak dengan suara lirih bertanya ,

“tuhan jika aku harus pergi sekarang bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti ?”
Tuhan pun menjawab “kamu dapat memanggil malaikatmu nanti …IBU

Kenangalah ibu yang selalu menyayangimu ,untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi …
ingatkah kau ketika IBU mu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ?

Ingatkah engkau ketika jemari  IBU mengusap lembut kepalamu?.. dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata IBU mu ketika ia melihatmu terbaring sakit?

Sesekali jenguklah IBU mu yang selalu menanti kepulangan mu di rumah tempat kamu di lahirkan …

Kembalilah memohon maaf pada IBU mu yang selalu rindu akan senyumanmu …

Jangan biarkan engakau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa dating ketika IBU TELAH TIADA ….

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita ,tak ada lagi senyuman indah …tanda bahagia .

Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya ,yang ada hanyalah baju yang di gantung di lemari kamarnya .

Tak ada lagi ,dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akanmu di setiap hembusan nafasnya …

Kembalilah segera …peluklah IBU yang selalu menyayangimu …

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu,dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya …

Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya …

IBU MAAFKAN AKU ,SAMPAI KAPANMU JASAMU TAK KAN TERBALASKAN J

Rabu, 24 November 2010

Pesan Allah

Ketika AKU menciptakan langit dan bumi, AKU berfirman dan jadilah.Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas ke lubang hidungnya.

Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah aku meniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubang hidungmu terlalu lembut. AKU membiarkan pria tertidur dengan nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentuk engkau.Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapat mencampuri.

Dari satu tulang, AKU menghiasmu. AKU memilih tulang yang melindungi pria. AKU memilih tulang rusuk, yang melindungi jantung dan paru-paru juga mendukungnya, sebagaimana yang harus kamu lakukan. Dari satu tulang ini, AKU membentukmu dengan sempurna dan cantik.

Sifatmu adalah tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah. Engkau menyediakan perlindungan untuk organ paling lembut dari pria yaitu hati atau jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru-paru menggenggam nafas kehidupan. Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah sebelum ia mengijinkan kerusakan terjadi pada jantung. Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.

Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadi alasnya, tidak juga diambil dari kepalanya untuk menjadi atasannya. Engkau diambil dari sisinya, untuk berdiri disebelahnya dan dipeluk dengan erat.

Engkau adalah malaikat-KU yang sempurna. Engkau adalah gadis kecilku yang cantik. Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna, dan mata-KU terpuaskan ketika aku melihat hatimu. Matamu...jangan mengubahnya. Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa. Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk. Tanganmu sangat lembut untuk disentuh. AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur. AKU menggengam hatimu dekat dengan hati-KU.

Dari semua yang hidup dan bernafas, engkau adalah yang paling mirip dengan AKU. ADAM berjalan bersamaku dihari dingin dan dia kesepian. Dia tidak dapat melihat ataupun menyentuh-KU. Dia hanya dapat merasakan-KU. Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganku, AKU membentuknya didalam kamu. Kekuatan-KU, kemurnian-KU, cinta-KU, perlindungan-KU dan dukungan-KU. Engkau adalah istimewa, karena engkau adalah perpanjangan tangan-KU.

Pria melambangkan citra-KU, sedangkan wanita melambangkan perasaan-KU. Bersama-sama kalian melambangkan TUHAN yang sejati. Jadi pria, perlakukanlah wanita dengan baik, cintailah ia, hormatilah ia karena ia lembut.
Menyakitinya, berarti engkau menyakiti-KU. Apa yang engkau lakukan kepadanya, engkau melakukan-nya kepada-KU.

Wanita, dukunglah pria. Dalam kesederhanaan, tunjukkan kepadanya kekuatan perasaan yang telah AKU berikan kepadamu. Dalam kesunyian, tunjukkan kekuatanmu. Dalam cinta, tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya yang melindungi tubuhnya. 

 sumber : femaleradio.com 

Cinta Sejati Dalam Islam

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.
***
Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A

Selasa, 23 November 2010

Mengurat Dan Bercinta Menurut Islam

Adalah sesuatu yang amat perlu untuk seseorang itu memulakan mukadimah cinta dengan mengurat. Apakah hukum mengurat dan bercinta dalam Islam? Apakah dibenarkan seorang lelaki muslim berbual dengan perempuan muslim?. Semua persoalan ini mungkin bermain-main dibenak fikiran remaja muslim yang sangat menitikberatkan ajaran Islam. Bagi sahabat remaja muslim yang kurang mengambil berat persoalan ini, mungkin mereka akan mengunakan formula “pakai bedal sahaja”. Salah tanggapan dan silap fahaman terhadap persoalan ini boleh mewujudkan konflik dalam diri remaja muslim.
Secara kasarnya ada sesetengah ulama menganggap mengurat dan bercinta itu halal tetapi kebanyakkan ulama yang lain pula menganggap haram. Bagaimanapun dikalangan ulama Fekah terdapat beberapa orang ulama yang merupakan pencinta yang hebat seperti Daud az-Zahiri yang merupakan imam Mazhab az-zahiri.
Sebenarnya mengurat dan bercinta sama-sama penting dalam kehidupan. Tiada siapa yang dapat lari daripada mengurat dan bercinta termasuk mereka yang bercinta selepas berkahwin. Hal ini kerana mereka yang bercinta selepas berkahwin akan melihat bakal isteri sebelum diijabkabulkan.
Selain itu jika cinta dianggap sebagai mukadimah kepada perkahwinan, maka mengurat pula dianggap sebagai mukadimah kepada bercinta. Kedua-dua ini berkait antara satu sama lain kecuali bagi mereka yang berkahwin atas pilihan keluarga.
Mengurat dan bercinta dianggap berguna jika ia membawa kepada kebaikan. Sebagai contoh mengurat dan bercinta yang disusuli dengan perkahwinan dan mendirikan rumah tangga adalah berguna kerana ia membawa kebaikan. Dari sini terbentuk pula keluarga dan daripada keluarga ini terbentuk pula masyarakat seterusnya negara.Tidakkah dalam konteks ini mengurat dan bercinta tepat dengan ajaran Islam? Jawabnya ia memang bertepatan dengan ajaran Islam kerana manusia yang diamanahkan Allah sebagai khalifah di muka bumi ini perlu meneruskan survival sehingga ke hari kiamat. Kemungkinan jika manusia tidak mengurat dan bercinta, kita akan pupus di dunia seperti pupusnya dinasour dan ini sudah tentu menyalahi amanah Allah itu.
Namun dari sudut lain, mengurat dan bercinta dianggap tidak berguna dan tidak membawa kepada kebaikan. Mengurat dan bercinta seperti ini tidak menjadi mukadimah kepada perkahwinan sebaliknya mukadimah kepada melahirkan anak luar nikah atau mencampakkan anak yang tidak berdosa ke dalam tong sampah dan longkang.
Mengurat dan bercinta seperti ini dilarang dan diharamkan dalam Islam. Selain itu perlu diingatkan juga bahawa tindakan seseorang itu mengurat dan bercinta itu biasanya bertitik tolak daripada perasaan dan emosi, maka dengan itu mudah sekali terjerumus dalam perkara-perkara yang tidak baik. Oleh itu sesiapa sahaja yang berhadapan dengan ajakan perasaan dan emosi untuk mengurat dan bercinta perlu berusaha sedaya upaya mengunakan kewarasan akal.
Malah sebagai seorang muslim kita juga perlu mengelak daripada konteks fizikal atau luaran yang boleh mencetuskan keghairahan seks yang seterusnya menyebabkan berlaku perlanggaran hukum Allah iaitu perzinaan. Dalam hal ini adalah amat perlu setiap individu muslim berpegang kepada tanggugjawab menjaga dan memelihara aurat kerana persoalan keghairahan seks mempunyai hubung kait yang amat besar untuk berlakunya perzinaan.
Bagi mengelak daripada perkara-perkara terkutuk ini berlaku, panduan rasulullah perlu dipatuhi. Baginda melarang orang Islam supaya jangan melampau dalam mengurat. Malah baginda menyuruh mereka bercinta kerana Allah iaitu mencintai orang yang dikasihi kerana Allah.
Terdapat beberapa riwayat menceritakan Nabi Muhammad s.a.w membenarkan hamba menyanyikan lagu mengurat dipanggil ghazl. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah, Rasulullah menyuruh Aisyah menghantar seorang hamba yang pandai menyanyi lagu ghazl kepada pengantin kaum Ansar yang menjadi kerabat Aisyah. Ini kerana menurut Nabi, kaum Ansar ada keramaian termasuk mendendangkan lagu-lagu ghazl. Baginda berkata : Sesungguhnya kaum Ansar adalah kaum yang ada pada mereka ghazl. (Ibnu Majah. Hadis No 1890)
Ghazl bermaksud mengurat tetapi ghazl dalam beberapa hadis nabi bermaksud mendendangkan lagu-lagu cinta yang sunyi daripada kata-kata baik dan sebagainya. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh al-Bukhari,muslim dan lain-lain, Rasulullah menginggatkan supaya seorang penyanyi keluarga baginda bernama Anjasyah supaya jangan terlalu melampau mendendangkan lagu-lagu yang memperkatakan tentang mengurat dan bercinta.
Dato Dr Mashitah Ibrahim, penolong profesor di Jabatan al-Quran dan Sunah, Kulliah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) memberi penjelasan mengenai cinta. Cinta ujarnya sering dikaitkan dengan barat atau Bollywood tetapi sebenarnya orang terlupa bahawa pokok persoalan cinta merupakan matlamat asasi dalam Islam.
Islam adalah agama yang membawa matlamat cinta. Cinta kepada Allah, cinta pada rasul, cinta kepada negara dan cinta sesama manusia. Sebab itulah rasulullah menekankan dalam mendidik anak-anak daripada kecil lagi diterapkan soal cinta. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda: tanamkan dalam diri anak-anak kamu cintakan Allah, cintakan Rasul, cintakan ahli keluarga Rasulullah dan cintakan membaca Al-Quran.
Ini menunjukkan cinta itu suatu yang penting diterapkan dalam diri setiap muslim sehinggakan Nabi s.a.w bersabda bahawa tidak masuk syurga sehingga kamu belajar cinta-mencintai diantara satu sama lain.
Remaja bercinta jelas beliau bukan suatu perkara yang melanggar fitrah. Ia satu fitrah tetapi perlu diaturkan bagaimana cara mereka bercinta. Cinta tidak boleh berdasarkan emosi semata-mata, REMAJA mesti ada rasa tanggungjawab.