Bersosialisasi ,yah itulah kata
yang tepat dalam kehiduan keseharian kita ,tanpanya kita bagaikan hidup tanpa
nafas,mungkin itu salah satu yang bisa di gambarkan tentang
kehidupan. Kahidupan adalah seni ,budaya ,dan keindahan yang tiada tara .
Saya adalah anak dari keturunan arab di timur tengah dan saya berasal dari
keluarga yang sederhana. Kehidupan di mana rasa toleransi diiku harus di
implementasikan ke dalam masyarakat di mana aku tinggal ,banyak ragam
kebudayaan di tempat ini. Aku bercimpung di kehidupan yang beranekaragaman
watak dan sikap ,kenapa begitu ??? ya ,aku tinggal di kerasnya ibukota sang
surga dunia Jakarta .
Sudah tak diragukan lagi seperti apa kota seribu
satu macam sifat masyarakat dan kebudayaanya .
Menurut Syaikh Taqyuddin
An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat
apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya
dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap
masyarakat industri dan pasca-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula
diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan
kompleksitas dan besar, terdapat masyarakatband, suku, chiefdom,
dan masyarakat negara.
Kata society berasal
dari bahasa latin, societas, yang
berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata
socius yang berarti teman, sehingga arti society
berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung
makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.. sekitar rumahku ,terkandung orang dari
kebudayaan yang sangat beragam ,harus mengimbangi pola pemikiran mereka itu
bukan perkara mudah.n salah sedikit problem datang. Rasanya kehidupan ini tidak
akan ada habisnya ketika aku di hadapkan dalam kehidupan yang selalu monoton.
Kebudayaan di keluargaku sendiri termasuk keluarga yang terkordinir dan sangat
ketat aturan ,peraturan islam yang begitu kental mengalir dalam darah
keluargaku ….
Ibuku yang begitu banyak
mengajariku apa arti pendidikan islam yang sebenarnya ,aku sangat bersyukur
mempunya orang tua seperti mereka,karena jarang orang tua yang begitu
memperhatikan pola pikir anaknya. Sesuatu rasanya bisa menjadi bagian dari
keluarga seperti mereka yang selalu mendidik dan membimbingku dalam menuju
jembatan masa depan…
0 komentar:
Posting Komentar